3.26.2016

#Wonderful Eclipse di Balikpapan


Tidak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa saya akan tinggal di luar kota kelahiran saya, Surabaya, apalagi di luar Pulau Jawa. Namun takdir berkata lain, di sinilah saya, tinggal di satu-satunya kota metropolitan di Pulau Kalimantan, Balikpapan.

Ketika mengetahui bahwa saya akan tinggal di Balikpapan, saya mencari tahu apa yang menarik di sini. Makanan khas, tempat wisata, atau pertunjukan apa yang tidak boleh saya lewatkan. Satu minggu, dua minggu berlalu tanpa ada hal yang menarik bagi saya. Apalagi, saya yang sudah biasa tinggal di Pulau Jawa dengan segala kesenangan dan hiburan yang mudah didapatkan. Sampai akhirnya salah seorang teman memberikan informasi bahwa Balikpapan akan dilewati Gerhana Matahari Total (GMT). Baiklah, ini baru, pikir saya.

Saya mulai mencari tahu kapan dan bagaimana caranya saya bisa melihat GMT. Kebetulan, peristiwa tersebut jatuh pada hari libur nasional, yang juga bertepatan dengan Hari Raya Nyepi, yaitu pada tanggal 9 Maret 2016. Karena jatuh pada hari libur, saya bisa menyaksikan GMT dari mana saja saya mau.
Hingga H-3, saya belum tahu saya harus menyaksikan GMT dari mana. Sebagai salah satu kota yang dilewati GMT, tentunya Balikpapan telah menyiapkan acara untuk momen langka ini. Pantai Manggar, salah satu pantai paling terkenal di Balikpapan, mengadakan acara nonton bareng GMT dimeriahkan artis ibukota. Lapangan Merdeka, lapangan paling hits se-Balikpapan, mengadakan sholat gerhana bersama. Bahkan Badan Usaha Milik Pemerintah seperti PT PLN (Persero) memanfaatkan momen ini untuk mengadakan Lomba Foto Gerhana yang diadakan di PLN Transmisi dan Gardu Induk Manggar Sari. Saya memilih untuk mengikuti event yang diadakan oleh PT PLN (Persero) sekalian cari spot bagus untuk foto.

Hari yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Pukul 05.30 saya sudah siap di Kantor Wilayah PT PLN (Persero) untuk mengikuti event tersebut. Hari masih gelap, tapi peserta lomba foto sudah berdatangan. Akhirnya pukul 06.00, kami berangkat ke lokasi hunting foto dengan bus yang disediakan oleh penyelenggara.
Sampai di sana, ternyata lokasinya dipenuhi peralatan kelistrikan PLN. Mulai dari SUTET sampai transmisi listrik. Kami pun diberi kacamata gerhana, helm keselamatan dan dibekali briefing sebelum masuk ke dalam kompleks Transmisi dan GI PLN. Cukup mendebarkan juga masuk dalam kompleks tersebut, karena dipenuhi transmisi yang bertegangan. Penggunaan selfie stick alias tongsis juga tidak diperbolehkan untuk menghindari terkena setrum listrik. Fiuh.

  
(Lokasi  PLN Transmisi dan Gardu Induk Manggar Sari)

(Beberapa Saat Sebelum Gerhana Mulai)

  
(Suasana Nobar Gerhana)
 
Sekitar pukul 07.00, kami sudah siap untuk menyaksikan gerhana. Awalnya, sang surya tidak terlihat karena tertutup awan. Kami mulai cemas, apalagi sebelumnya ada isu bahwa Balikpapan akan berawan saat gerhana. Beberapa menit kemudian, untungnya si awan berangsur pindah memperlihatkan sang mentari.
Akhirnya sekitar pukul 07.30, penampakan bulan menutupi matahari mulai terlihat. Hingga puncaknya, pukul 08.30, gerhana matahari total terjadi. Seperti deskripsi buku ilmu pengetahuan alam waktu saya masih sekolah, saat terjadi gerhana matahari total, langit benar-benar gelap. Cahaya matahari hilang. Panas yang dirasakan ketika ada matahari juga hilang. Rasanya seperti malam, gelap dan dingin. Matahari berbentuk seperti cincin karena semua bayangannya tertutup oleh bulan. Tidak hanya membuat saya terpana, keindahan tersebut membuat saya tidak henti-hentinya menyebut nama Tuhan. Momen gerhana matahari total tersebut benar-benar salah satu momen paling ajaib yang pernah saya alami. Momen tersebut terjadi beberapa menit saja sampai matahari muncul kembali.
(Penampakan Gerhana Pukul 07.58 WITA)
(Bayangan Bulan Menutupi Matahari pada Pukul 08.24 WITA)  
(Matahari Berbentuk Sabit pada Pukul 08.29 WITA)
 
Setelah momen tersebut, saya menceritakan momen tersebut kepada teman-teman dan keluarga saya di Surabaya. Sayangnya, mereka hanya bisa melihat gerhana matahari parsial. Saya yang bisa menyaksikan gerhana matahari total merasa sangat bersyukur karena diberi kesempatan langka ini. Bagaimana tidak, gerhana matahari total yang akan datang kabarnya akan terjadi pada tahun 2042. Seperti yang sekarang, tidak semua kota akan dilewati oleh gerhana tersebut.

All of a sudden, I am feeling so lucky. Tidak disangka, meskipun baru satu bulan di Balikpapan, saya sudah mengalami hal yang luar biasa. Saya tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk melihat gerhana karena saya bisa menikmatinya dengan mudah. Ternyata tidak tinggal di Surabaya tidak seburuk bayangan saya. Masih banyak juga yang bisa saya eksplor di Kalimantan, khususnya Balikpapan.

1.01.2016

Hello 2016

Never have I known that I could get through 2015 with so many lesson learned.

I thought it was gonna be another normal year. Me, staying at my city, living with my parents, doing all the things I've been doing. But it wasn't. For me, 2015 is all about getting out of my comfort zone.

It was all started when I've graduated college in September 2014. I was planning on studying abroad. I took an English course at April where I met some new cool friends. We have the same dream of studying abroad. That was when I try hard to be open-minded and encourage myself to talk to new people. From this course, I knew that I need to improve my English and I need to be more friendly towards people.

And then, in May, I was interviewed for a scholarship. Did I make it? No. Did I regret it? Not at all. It was also a lesson. From this interview, I realized that there were SO many people that were much smarter, braver, and more passionate than myself. I realized that I needed to improve so many things because if I wanted to be succeed at an interview, at least I have to conquer all my fears in social encounter, I have to be brave on speaking, I have to take my introversion away so that I can produce a good answer in an interview.

However, despite my failure in interview, I believe that God always have a beautiful plan for me.

During my course, I was also applying a job in a one of the biggest company in Indonesia. From May until June, I had to go to Yogyakarta for the recruitment test. It was nothing serious, because I wanted to take the test so that I could visit my best friend in Yogyakarta. But then, it was like my mother's prayer, I actually succeeded in the recruitment test (including interview which I have failed before). And it was a very good thing for me and of course my family that I got into this company.

After that, in September, I started to join a training that required me to leave Surabaya for God knows how long. I went to Yogya, Bandung, Bogor, Jakarta, and back to Bandung again in 4 months. This was where I learn a lot. I met so many people with so many different background, and I am now so lucky to be a part of them all.
And this is where I really moved out of my comfort zone. I tried to be as social as possible. I got out of Surabaya and didn't live with my parents for the longest time (so far). I lived alone for the first time. I did a mandatory military training. I sang in front of crowd. I had my own salary. And so on and so on.

And I am blessed. Beyond blessed.
Welcoming 2016, I of course know what to expect but all I can do is to try my very best so that I can make myself and everyone around me happy.
HAPPY NEW YEAR.